host gator coupon Puisi Indonesia: Puisi Lama

Kamis, 24 November 2011

Puisi Lama


A.    Puisi Lama
  1. Mantra
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

  1. Bidal
Bidal adalah bahasa berkias untuk mengungkapkan perasaan yang sehalus-halusnya, hingga orang lain yang mendengarkan harus mendalami dan meresapi arti serta maksud dalam hatinya sendiri, biasanya berisi nasihat, sindiran, peringatan, dan sebagainya. Menurut penggunaannya bidal bisa diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu:
a      Pepatah, adalah kiasan tepat yang berupa kalimat sempurna dan pendek, pada mulanya dimaksudkan untuk mematahkan pembicaraan orang lain. Contoh:
         Buruk muka cermin dibelah.
         Anjing menyalak takkan menggigit.
         Besar bungkus tak berisi.
b      Perumpamaan, adalah majas yang berupa perbandingan dua hal yang pada hakikat berbeda, tetapi sengaja dianggap sama (secara eksplisit dinyatakan dengan kata-kata pembanding umpama, bak, bagai, seperti, ibarat, dsb). Contoh:
         Soraknya seperti gunung runtuh.
         Wajahnya laksana bulan kesiangan.
         Seperti mendapat durian runtuh.
c      Ibarat, adalah perbandingan dengnan seterang-terangnya dengan keadaan alam sekitarnya, yang mengandung sifat puisi di dalamnya. Contoh:
         Hendaklah seperti tembikar, pecah satu pecah semua.
         Ibarat bunga, segar dipakai layu dibuang.
         Bagai anak ayam kehilangan induk, selalu saja dalam kebingungan.
d      Amsal, adalah kalimat pendek untuk mengajarkan suatu kebenaran. Contoh:
         Biar badan penat, asal hati suka.
         Boleh dipelajari, jangan diikuti (untuk sesuatu yang jelek).
e      Tamsil, adalah kiasan pendek yang bersajak dan berirama, seperti pantun kilat atau karmina. Contoh:
         Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
         Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.
         Dekat kabut mata tertutup, dekat maut maaf tertutup.
f       Pemeo, adalah kata-kata atau kalimat-kalimat singkat baik yang mengandung ejekan atau semangat, yang ditiru dari ucapan seseorang, dan kemudian sering diucapkan atau dipakai dalam masyarakat. Contoh:
         Sekali merdeka, tetap merdeka!
         Maju terus, pantang mundur!
         Rawe-rawe rantas, malang-malang putung!
  1. Pantun. Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
    Ciri – ciri Pantun :
a      Setiap bait terdiri 4 baris
b      Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
c      Baris 3 dan 4 merupakan isi
d      Bersajak a – b – a – b
e      Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
f       Berasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh :
Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
a.    Macam-macam Pantun dilihat dari Bentuknya
Ø  Pantun Biasa, pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati

Ø  Seloka (Pantun Berkait), Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
Ciri-ciri Seloka:
         Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
         Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga dan seterusnya
Contoh Seloka:
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan

Ø  Talibun, Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya. Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi. Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi. Jadi apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c. Dan bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh Talibun:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari
Induk semang cari dahulu

Ø  Pantun kilat ( karmina ) Pantun ini disebut juga pantun dua seuntai. Pantun kilat atau karmina atau pantun dua seuntai adalah pantun yang hanya terdiri atas dua larik, yaitu larik pertama sebagai sampiran dan larik kedua isinya. Sebenarnya berasal dari empat larik, yang tiap larik bersuku kata empat atau lima, lalu kedua larik itu diucapkan seolah-olah sebuah kalimat.
Ciri-ciri Karmina :
         Setiap bait terdiri dari 2 baris
         baris pertama merupakan sampiran
         Baris kedua merupakan isi
         Bersajak a – a
         Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
Contoh :
Pisang kepok
pisang berbiji,
Anak mondok,
diambil istri.
Lalu dijadikan:
Pisang kepok, pisang berbiji
Anak mondok, diambil istri

b.    Macam-macam Pantun Dilihat dari Isinya
Ø  Pantun anak-anak
Contoh :
Elok rupanya si kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang

Ø  Pantun orang muda
Contoh :
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua

Ø  Pantun Orang Tua
Contoh :
Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Ø  Pantun Jenaka
Contoh :
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga

Ø  Pantun Teka-Teki
Contoh :
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki

Jalan-jalan ke Pasar Batu
Jika buntu jalan ke desa
Jika tuan cerdik waskita
bunga apa tak pernah layu

  1. Gurindam. Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)
Ciri-ciri Gurindam:
a      Tiap bait terdiri daari dua baris/larik
b      Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.
c      Hubungan baris pertama dan kedua membentuk hubungan sebab akibat
d      Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatu sebab akibat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )

Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

  1. Syair, Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
    Ciri - ciri Syair :
a      Setiap bait terdiri dari 4 baris
b      Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c      Bersajak a – a – a – a
d      Isi semua tidak ada sampiran
e      Berasal dari Arab
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

  1. Kit’ah Adalah puisi arab yang berisi nasihat - nasihat
  2. Gazal Adalah puisi arab yang berisi cinta kasih
  3. Nazam Puisi arab yang berisi cerita hamba sahaya, raja, sultan, pangeran atau bangsawan istana
  4. Ruba’i adalah puisi arab yang berkaitan dengan nasihat
  5. Masnawi adalah puisi arab yang berisi puji-pujian tentang tingkah laku seseorang yang mulia
host gator coupon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar